Selasa, 05 Februari 2019

jaringan fiber



Pengertian Fiber Optik, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, dan Komponennya



Pengertian Fiber Optik
Ilustrasi Fiber Optik

Pengertian Fiber Optik

Daftar isi


Apa itu fiber optik? Pengertian Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus, dan digunakan sebagai media transmisi karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu lokasi ke lokasi lainnya dengan kecepatan tinggi.
Ukuran fiber optik ini sangat kecil dan halus (diameternya hanya 120 mikrometer), bahkan lebih kecil dari helaian rambut manusia. Komponen jaringan ini memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan menggunakan pembiasan cahaya sebagai prinsip kerjanya. Sumber cahaya yang digunakan untuk proses transmisi adalah laser atau LED.
Fiber optik  atau serat optik menjadi salah satu komponen yang cukup populer dalam dunia telekomunikasi belakangan ini. Pasalnya, kabel jaringan tersebut memiliki kecepatan akses yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai saluran komunikasi.

Jenis-Jenis Kabel Fiber Optik

Setelah memahami apa pengertian fiber optik, selanjutnya kita juga perlu mengetahui apa saja jenisnya. Fiber optik dibedakan menjadi dua jenis yang didasarkan pada mode transmisinya. Adapun jenis fiber optik yaitu:

1. Fiber Optik Single Mode

Kabel fiber optik single mode yaitu kabel jaringan yang memiliki transmisi tunggal, sehingga hanya bisa menyebarkan cahayanya hanya melalui satu inti dalam suatu waktu.
Jenis fiber optik ini memiliki inti berukuran kecil dengan diameter sekitar 9 mikrometer yang digunakan untuk mentransmisikan gelombang cahaya dari sinar inframerah dengan panjang gelombang 1300-1550 nanometer.

2. Fiber Optik Multimode

Kabel fiber optik multimode merupakan kabel yang dapat mentransmisikan banyak cahayan dalam waktu bersamaan karena memiliki ukuran inti besar yang memiliki diameter sekitar 625 mikrometer.
Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk keperluan komersial yang pada umumnya diakses banyak orang. Fiber optik ini mengirimkan sinar inframerah yang memiliki panjang 850-1300 nanometer.

Tipe Kabel Fiber Optik

Berikut ini adalah beberapa tipe kabel fiber optik yang umum digunakan:
  1. Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
  2. Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
  3. Aerial Cable/Self-Supporting
  4. Hybrid & Composite Cable
  5. Armored Cable
  6. Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
  7. Simplex cable
  8. Zipcord cable
VariabelSingle-ModeMulti-Mode
Besar diameter core5-10 mikrometer50, 62.5 dan 100 mikrometer
Jenis cahayaLaser infraredLED
Banyak pancaran cahayaSatuBeberapa
Jenis pancaran cahaya1319 dan 1510 Nanometer850 dan 1300 nanometer

Jarak pancaran cahaya
30-100 kilometer500 meter - 2 Kilometer
BandwidthUp to 10 GbpsUp to 1Gbps
BiayaCenderung lebih mahalCenderung lebih murah

Fungsi Fiber Optik /  Serat Optik

Mengacu pada pengertian fiber optik di atas, fungsi serat optik pada dasarnya sama seperti kabel lainnya, yaitu untuk menghubungkan antar komputer dalam suatu jaringan komputer.
Letak perbedaan antara fiber optik dengan jenis kabel lainnya adalah kemampuannya dalam memberikan kecepatan tinggi dalam hal akses dan transfer data. Selain itu, serat optik juga tidak mengalami gangguan elektromagnetik seperti halnya kabel lainnya karena pada kabel ini tidak terdapat arus listrik.
Selain karena kelebihan fiber optik tersebut proses instalasi juga harus dilakukan oleh para ahli sehingga membuat biaya instalasinya menjadi lebih mahal. Pada umumnya perusahaan operator telekomunikasi lebih memilih memakai kabel fiber optik karena berbagai kelebihannya tersebut.

Komponen Fiber Optik

cara kerja fiber optik
Fiber optik terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Berikut ini adalah beberapa bagian kabel fiber optic:

1. Bagian Inti (Core)

Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter yang sangat kecil (diamaternya sekitar 2 μm sampai 50 μm). Diameter serat optik yang lebih besar akan membuat performa yang lebih baik dan stabil.

2. Bagian Cladding

Bagian cladding adalah bagian pelindung yang langsung menyelimuti serat optik. Biasanya ukuran cladding ini berdiameter 5 μm sampai 250 μm.
Cladding terbuat dari bahan silikon, dan komposisi bahannya berbeda dengan bagian core. Selain melindungi core, cladding juga berfungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang merefleksikan semua cahaya tembus kembali kepada core.

3. Bagian Coating / Buffer

Bagian coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari cladding dan core. Lapisan coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis.
Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi, misalnya lengkungan pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.

4. Bagian Strength Member & Outer Jacket

Lapisan ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi pelindung utama dari sebuah kabel fiber optik. Lapisan strength member dan outer jacket adalah bagian terluar dari fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai gangguan fisik secara langsung.
Baca juga:

Prinsip Kerja Fiber Optik

Seperti yang telah disinggung pada sub-bab pengertian fiber optik di atas bahwa prinsip kerja dari kabel ini berbeda dengan kabel pada umumnya. Pada kebanyakan kabel, data ditransmisikan menggunakan aliran listrik, namun pada fiber optik menggunakan aliran cahaya yang dikonversikan dari aliran listrik sehingga tidak akan terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik.
Fiber optik memanfaatkan serat kaca sebagai bahan penyusunnya untuk mendapatkan refleksi atau pantulan cahaya total yang tinggi dari cermin tersebut sehingga data akan ditransmisikan dengan cepat pada jarak yang tidak terbatas. Pantulan tersebut didapatkan melalui cahaya yang berjalan pada serat kaca dengan sudut yang rendah.
Selain itu, dalam proses kerjanya, efisiensi dari pantulan cahaya dipengaruhi oleh kemurnian bahan fiber optik dimana semakin murni bahan gelas yang digunakan maka penyerapan cahaya yang semakin sedikit oleh fiber optik. Minimnya penyerapan tersebut akan menghasilkan pantulan cahaya yang tinggi.

Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik

Seperti yang telah disebutkan pada penjelasan pengertian fiber optik di atas, kabel ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan jenis kabel lainnya. Namun, selain memiliki kelebihan, kabel serat optik juga memiliki kekurangan.

1. Kelebihan Fiber Optik

  • Memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan kapasitas mencapai 1 GB/detik
  • Dapat mentransmisikan data dengan jarak yang cukup jauh tanpa adanya bantuan penguat sinyal
  • Bahannya terbuat dari kaca dan plastik sehingga tahan terhadap karat
  • Ukuran kabel sangat kecil dan fleksibel
  • Kabel ini memanfaatkan gelombang cahaya sehingga tidak terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik seperti gelombang radio
  • Fiber optik tidak mengandung aliran listrik sehingga mencegah terjadinya kebakaran akibat konsleting
  • Memiliki keamanan tinggi karena minim distorsi

2. Kekurangan Fiber Optik

  • Biaya instalasi dan perawatan cenderung lebih mahal daripada jenis kabel lainnya
  • Membutuhkan sumber cahaya yang kuat
  • Kabel harus dipasang dengan jalur berbelok untuk memaksimalkan kecepatan dan kelancaran transmisi cahaya
Demikianlah penjelasan lengkap seputar pengertian fiber optik, cara kerja serta kekurangan dan kelebihannya dalam dunia telekomunikasi. Meskipun membutuhkan biaya yang cukup menguras kantong untuk instalasi, namun hal ini sangat didukung oleh kualitas jaringan yang super cepat dan tahan lama yang sangat baik digunakan untuk kegiatan komersial.

Senin, 26 Februari 2018



Nginx, banyak orang membicarakan, meski kadang salah di pelafalannya. Nginx (di baca engine x, bukan enging). Apa sih nginx itu? Nginx itu sebetulnya Web server yang sama-sama open source, layaknya apache. Jika dilihat fakta saat ini, sudah jadi rahasia umum jika apache sudah sedemikian populernya dan digunakan di hampir semua layanan hosting yang ada di dunia. Meskipun apache sangat populer, tapi tetap saja belum bisa menangani kebutuhan web server yang memiliki HIGH TRAFIC. Sehingga beberapa orang dalam komunitas memaksakan diri untuk membuat solusi alternatif, sebuah web server yang memang ditujukan penggunaan lebih kepada Performa, kemudahan, kecepatan. Sehingga bisa menghandle lalu lintas trafik yang amat padat. Pada 2008 yang lalu dalam sebuah acara konferensi wordpress dunia, Wordcamp SF di tahun 2008, salah satu nara sumber, Chris Lea, mengatakan nginx itu 50 kali lebih cepat di banding apache. Wajar jika web server dengan trafik yang padat seperti kaskus, indowebster, kompas, wordpress.com dan lain-lain menggunakan nginx sebagai tulang punggung web servernya. Dalam artikel kali ini kita akan membahas 5 alasan mengapa beralih dari apache ke nginx? 
  1. Arsitektur Nginx Salah satu yang membuat nginx menjadi sangat cepat adalah jenis arsitektur nginx itu sendiri. Jika di bandingkan dengan apache yang process based, nginx menjadi jauh lebih unggul karena event-based nya. Sehingga mampu memanfaatkan seminimal mungkin thread untuk memproses request dari user, sehingga akhirnya memori yang terpakai oleh Nginx menjadi minimal. Karena memori yang dipakai sangat kecil, maka hasilnya server menjadi ringan dan jauh-jauh lebih responsif (memiliki respon super cepat). Bingung ya dengan istilah process-based pada apache dan event-based pada nginx? Kita bahas lebih detil. Nginx dengan event-basednya, dan apache dengan process-based, bisa dengan analogi restoran. Anggaplah kita mengetahui ada dua restoran siap saji, yang pertama adalah restoran apache, dan yang satu lagi adalah restoran nginx. Analogi restoran apache seperti ini. Suatu hari ada pemesan yang menelepon ke restoran siap saji apache, untuk memesan beberapa jenis makanan. Maka operator akan mengangkat telepon dan menanyakan akan memesan makanan apa, sekaligus mencatatnya. Operator sambil mengangkat telepon kemudian mengirimkan daftar makanan yang dipesan, lalu menunggu makanan yang dipesan tersebut siap. Jika makanan sudah siap maka operator (sambil mengangkat telepon si pemesan) memberitahukan bahwa makanan sudah siap tinggal di kirimkan. Setelah makanan yang dipesan semuanya selesai maka operator kemudian menutup telepon, dan baru bisa kembali mengangkat telepon untuk pemesan selanjutnya. Sehingga jika ada 10 pemesan berbarengan maka diperlukan 10 operator. Jika dalam kondisi server yang sesungguhnya terjadi kelambatan karena memakan resource server yang berlebihan untuk menangani request dari user. Yang terjadi di nginx adalah seperti ini. Direstoran nginx operatornya sangat terdidik dan terlatih sehingga apabila ada pemesan menelepon, maka operator akan mengangkat menanyakan dan mencatat makanan apa yang dipesan kemudian langsung menutup telepon. Setelah makanan siap barulah operator menelepon kembali si pemesan, bahwa makanan telah siap dan langsung dikirimkan. Sehingga si operator bisa melayani beberapa pesanan sekaligus. Tanpa ada waktu tunggu yang terlalu lama. 
  2. Performa Mantap Ala Nginx Apabila dilihat cerita tentang restoran yang sebelumnya, operator telepon ketika mengangkat telepon dari pemesan merupakan analogi dari “thread”. Thread-lah yang biasanya menghabiskan memori. Semakin banyak thread yang terpakai, maka semakin banyak memori yang terkuras. Ini sebabnya Apache tidak akan mengalami masalah selama hanya sedikit orang yang mengaksesnya. Tetapi baru akan menjadi berat dan lambat ketika sudah banyak orang mengaksesnya sekaligus. Apache memiliki jutaan fungsi sedangkan yang digunakan itu hanya 6 saja. Yang mana 6 fungsi ini sudah ada dalam nginx. Lalu sampai sejauh manakah kemampuan Nginx untuk menghemat memori jika dibandingkan dengan kemampuan Apache? Bob Ippolito sudah membuktikan dengan uji cobanya. Ia memiliki sebuah server yang dipersiapkan untuk menangani sepuluh juta request setiap harinya, ini berarti server tersebut diharuskan menangani beberapa ratus request per detiknya. Ketika Bob mengujinya dengan menggunakan Nginx (setelah berbagai konfigurasi dan tweak), puncak tertinggi penggunaan memori hanyalah 15MB saja dan hanya memanfaatkan 10% resource CPU. Dengan beban yang sama, lalu diujikan kepada Apache ternyata Apache gagal akibat menjalankan terlalu banyak thread. Jumlah memori yang terpakai adalah 400MB untuk semua stack thread. Dan bahkan terjadi memory leak sekitar 20MB setiap jamnya. Intinya nginx memiliki performa jauh-jauh lebih baik ketimbang apache. 
  3. Fitur Yang Mantap Anggaplah apache sebagai toserba, toko serba ada yang berisi banyak sekali produk, mulai dari sembako, pakaian, elektronik, keperluan properti, semuanya ada. Beda dengan nginx menyediakan produk yang memang orang kebanyakan cari, misalkan hanya menyediakan sembako saja. Dalam wikivs tercatat bahwa nginx pun memiliki fitur-fitur yang lengkap sesuai kebutuhan sehari-hari, menangani trafik yang sangat padat. Berikut adalah daftar fitur yang memang sesuai kebutuhan : Static file serving. SSL/TLS support. Virtual hosts. Reverse proxying. Load balancing. Compression. Access controls. URL rewriting. Custom logging. Server-side includes. Limited WebDAV. FLV streaming. FastCGI.
  4. Kemudahan Ease of Use, kemudahan dalam penggunaan. Menjadi salah satu keunggulan dari nginx. Bagi Anda yang terbiasa mengkonfigurasikan apache, tidak terlalu berbeda jauh dengan nginx. Bedanya konfigurasi di nginx jauh lebih simpel ketimbang apache. Dan sudah banyak tools yang disediakan untuk mempermudah installasi nginx, maupun untuk optimasinya, mempersiapkan nginx untuk bisa digunakan melayani trafik yang padat merayap. Sebagai contohnya CentMin Mod, silahkan baca artikel saya mengenai "CentMinMod : Cara Cepat Bangun Web Server Yang Ngebut Di Server Centos !" 
  5. Semakin di depan Jika berbicara mengenai popularitas dan jumlah pengguna, Nginx memang belum bisa menandingi Apache. Sebagai contoh, fakta jumlah hosting di Indonesia yang menyediakan server Nginx sendiri masih belum terlalu banyak. Ini karena memang Apache begitu mendominasi dunia Internet. Pada tahun 2009, Apache sudah menembus lebih dari 100 juta website. Dan per bulan Januari 2012, 58% dari seluruh website di dunia menggunakan Apache sebagai web server tulang punggungnya. Walaupun posisi Apache saat ini sulit untuk digeser, namun Nginx juga tidak berpangku tangan. Jumlah Web yang menggunakan Nginx di awal tahun 2011 kemarin adalah 15 juta, dan per bulan November 2011 sudah mencapai 43 juta. Ini berarti terjadi peningkatan sampai 300%, sehingga jelas-jelas bahwa nginx sudah semakin populer, sudah semakin didepan, mengutip tag line iklan salah satu produsen motor populer di indonesia. Kita lihat saja nginx nanti, apakah akan mendominasi dunia internet? Paling tidak performa yang dihasilkan inilah yang harus bisa di manfaatkan oleh Anda yang kedepannya akan memiliki website dengan trafik padat.

Rabu, 05 November 2014

Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web).[1] Tujuan dari jaringan komputer adalah[1] agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service).[1] Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).[1] Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.[1]
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.[2]: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.[2]

Sejarah

ini model Distributed Processing
Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken.[3] Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama.[3] Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.[3]
Kemudian pada tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System).[4] Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan.[4] Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer.[4] Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.[4] Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun 1969.[5] Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.[5] Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.[5] Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing).[3] Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.[3] Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.[3]
Ini adalah Model Time Sharing System (TSS)
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET.[5] Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”.[5] Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat.[5] Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet.[5] Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet).[5] Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.[5] Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern.[5] Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.[5]
Peta logika dari ARPANET
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) pada tahun 1979.[6] Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.[6]
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan.[6] Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini.[6] Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia.[6] Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET.[6]
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS.[5] Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.[5] Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.[5]
Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ).[6] Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat.[6] tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan.[6] Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan.[6] Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web.[6]
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun 1992.[5] Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).[5] Dan pada tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs.[5] Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.[5]

Klasifikasi

Contoh model jaringan Klien-Server
Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :
  1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).[7][8] Jaringan wilayah lokal]] merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer.[7][3] LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi.[3] Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.[8][7] Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Fiber Optic).[8] Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua.[8] Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia.[8] Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.[8]
  2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).[8] Jaringan klien-server pada ddasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).[8] Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya.[8] Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya.[8] Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya.[8] Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.[8] Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.[8]
  3. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas[3]:
    1. Topologi bus
    2. Topologi bintang
    3. Topologi cincin
    4. Topologi mesh
    5. Topologi pohon
    6. Topologi linier
  4. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
    1. Jaringan terpusat
      Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan peladen yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.[9]
    2. Jaringan terdistribusi
      Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.[9]
  5. Berdasarkan media transmisi data
    1. Jaringan berkabel (Wired Network)
      Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.[9] Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.[9]
    2. Jaringan nirkabel(Wi-Fi)
      Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik.[9] Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.[

jaringan fiber

Pengertian Fiber Optik, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, dan Komponennya Ilustrasi Fiber Optik Pengertian Fiber Optik Daftar i...